Friday 30 December 2011

Ketika Langit berwarna Merah Mawar - Tafsir Surat Ar Rahman (55) ayat 37

Sepertinya kita mesti hati-hati untuk menafsirkan kebenaran ayat al Quran dengan penemuan/data ilmiah. Takut salah...


فَإِذَا ٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتۡ وَرۡدَةً۬ كَٱلدِّهَانِ
Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti [kilapan] minyak.
Ar Rahman (55): 37

Ini gambar yang dijadikan rujukan sebagai tafsir dari salah satu ayat dari surat Ar-Rahman:
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.
Dikatakan bahwa gambar ini, yang merupakan hasil tangkapan dari Teleskop ruang angkasa Hubble, menunjukkan bahwa jika nanti bintang meledak, maka hasilnya adalah warna merah seperti mawar. Bahkan dalam beberapa email yang beredar, dinyatakan bahwa seharusnya gambar ini, - sebuah nebula -, seharusnya dinamai 'Oily Red Rose Nebula' (Nebula Mawar Merah yang Berkilap), agar sesuai dengan arti ayat di atas.
Dalam ayat itu disebutkan langit yang terbelah. Apakah ini gambar langit? Sumber dari NASA/Hubble menyatakan bahwa itu adalah hasil ledakan sebuah bintang. Dari bumi, ia hanyalah bagian amat kecil dari langit. Bahkan hampir tak terlihat oleh mata kepala.
Ini gambar yang sama dengan skema warna yang lain. Warna ini lebih mendekati warna kalau dilihat dengan mata atau warna aslinya (referensi 12). Astronomer memberi nama benda angkasa ini Cat's Eye Nebula (Nebula Mata Kucing), karena memang warnanya yang hijau dan bentuknya yang bulat seperti mata kucing.
Dalam situs web Teleskop Hubble sendiri dikatakan bahwa, warna yang tertampil dalam berbagai foto obyek angkasa dari Hubble tidak selamanya menunjukkan warna asli jika dilihat dengan mata. Hubble menggunakan warna untuk berbagai tujuan: menampakkan detail, memperlihatkan struktur tertentu yang tidak bisa dilihat mata, dsb.
"The colors in Hubble images, which are assigned for various reasons, aren't always what we'd see if we were able to visit the imaged objects in a spacecraft. We often use color as a tool, whether it is to enhance an object's detail or to visualize what ordinarily could never be seen by the human eye." (Referensi)

Nah, jadi gimana nih? Merah atau Hijau, warnanya???
Astronomer biasanya "mewarnai" hasil "tangkapan" mereka dengan warna-warna yang bermakna khusus untuk menganalisa komposisi atau struktur dari benda angkasa. Misalnya, pada gambar ini, biru adalah warna untuk pendaran atom Oksigen.
Jadi, jelaslah bahwa warna sebenarnya dari gambar nebula yang dijadikan sebagai bukti dari ayat 37 surat Ar-Rahman tersebut tidaklah merah mawar.
Banyak sekali nebula-nebula seperti ini yang telah ditemukan dan dipelajari oleh para ahli perbintangan.Warna mereka pun sangat beragam. Semuanya menunjukkan kejadian masa lalu, karena apa yang tertangkap oleh teleskop adalah cahaya yang telah mengarungi angkasa ribuan tahun cahaya lamanya. Banyak di antara mereka yang menunjukkan nasib berbagai bintang ketika menemui ajalnya. Namun tak sedikit pula nebula yang merupakan tempat lahirnya bintang-bintang baru.
Cukuplah, menurut saya, gambar ini membuktikan kebesaran Allah, dalam artian bahwa bintang-bintang nantinya akan dihancurkan. Matahari kita juga akan menemui ajalnya kelak. Mungkin dengan ledakan hebat seperti Nebula di atas. Ledakannya, boleh jadi akan melumat bumi dan isinya. Ketika itulah, mungkin, apa yang digambarkan Allah tentang terbelahnya langit terjadi. Dan hal tersebut merupakan perkara kecil dan mudah bagi Allah.

Dugaan

Tabahlah hati untuk menempuhi ujian dariNya...
Kesakitan ini hanya sementara sahaja...
Kesakitan ini juga merupakan ujian penghapusan dosa2 ku yang lalu...
Tanda Allah menyayangi HambaNya....
Ya Allah....

Aku bersyukur pada Mu..
Kerna pertemukan ak dngn teman2 yang sdi menjaga ku..
Sentiasa berada di sisi ku ketika susah mahupun senang...
Terima Kasih Teman2ku..
Aku xkn lupakan segala pengorbanan kalian pada ku....

Thursday 29 December 2011

DuHAI DiRi

Duhai Diri,
Kenapa??
Kau mengeluh kepenatan,
Kau muram kekecewaan,
Kau murung kesedihan,
Kau resah kebimbangan,
Hanya kerana,
Mereka tidak datang,
Bila kau ajak pada kebenaran.


Wahai diriku,
Bukan niatku melontarkan hamunanku,
Cuma teguran setulus salju,
Tak seharusnya kau begitu!
Kufahami impianmu,
Supaya kita semua bersatu padu,
Kusanjungi ketulusanmu,
Mengajak ke jalan yang satu,
Namun,
Realiti memang tak seindah dimahu,
Lantaran jalan ini terlampau dan keteguhan jitu,
Ku harus hayati hakikat itu!


Ingatilah peribadi pejuang sejati,
Baginda tabah meniti hari,
Bermula dari seorang diri,
Menyampaikan dakwah sembunyi-sembunyi,
Bukannya Baginda tidak berani,
Namun itu tertib wahyu, strategi Rabbi,
Ucapannya bukan dari nafsu melainkan wahyu suci,
Ucapannya hikmah dari kalbu bak embun pagi,
Disambut oleh hati yang bersih dan jiwa yang fitri,
Fikrah dijernihkan, akal didekati,
Ajarannya menyentuh hati sanubari,
Juga dengan hujah dan keterangan hakiki,
Dengan hikmah dan pengajaran penuh seni,
Bila mana ada perdebatan dirungkaikan hati-hati,
Bila mana dizalimi dilontarkan doa kasih nan sejati.


Suburkan berbaik sangka,
Agar hatimu tenang,
Barulah makin kuat jadinya,
Bukan dirundung kelemahan,
Perbahuruilah iman,
Saban ketika,
Ingati janji-Nya,
Keredaan dan syurga,
Sedari sunnah perjuangan,
Dipenuhi derita,
Dihujani kepayahan,
Untuk kau tempuhinya,
Dengan ketabahan,
Jadilah orang yang menang!


Petikan dari novel Tautan Hati, karya Fatimah Syarha Mohd Noordin...

SaLAm PErKeNaLAn

bLoG Nie AdLh DunIa BaRu Sya.....
bRu NoP JiNak2 DlM DnIa bloGgEr Ni...
MnTk TnJuK AJAr Dri KwAn2 Ye...
(^_^)